Foto: Petani Garam Dokumen MEMO online
MEMO online, Sumenep – Gara – gara cuaca kurang mendukung, sejak sepeken terakhir harga
garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami penurunan.
Harga garam rakyat yang sebelumnya
mencapai Rp 2.500 per satu kilonya, saat ini turun menjadi Rp 2.200 perkilogramnya.
Ketua Aliansi Masyarakat Garam (AMG)
Sumenep, H Ubaidillah mengatakan jika anjloknya harga garam rakyat saat ini,
dikarenakan faktor cuaca.
Sebab sejak sepekan terakhir di
wilayah Kabupaten sumenep, Madura mulai turun hujan.
"Saat ini harga garam mulai ada
penurunan antara Rp 200-300 rupiah per kilogramnya," kata, Kamis (9/11/2017).
Selain mempengaruhi harga, perubahan
cuaca yang terjadi saat ini juga mempengaruhi kwalitas garam.
Kwalitas garam rakyat yang sebelumnya
keluar kwalitas I, saat ini turun ke kwalitas 2.
“Akhir-akhir ini petani terpaksa
harus panen dini. Mereka hawatir turun hujan dengan intensitas tinggi, dan bisa
menyebabkan garam setengah jadi kembali mencair. Dan kemungkinan besar harga
garam kedepan akan terus mengalami penurunan," jelasnya.
Sementara daerah yang yang bisa produksi
garam di Kabupaten Sumenep, tersebar di daratan, serta kepulauan.
Seperti Kecamatan Kalianget,
Kecamatan Giligenting, Saronggi, Kecamatan Pragaan, Gapura, Kecamatan/Pulau
Raas, Kecamatan/Pulau Sapeken dan Kecamatan Arjasa Pulau Kengean.
Namun karena areal garam terbanyak berda
di Kecamatan Kalianget, maka kecamatan tersebut mendapat julukan penghasil
garam terbanyak di Sumenep. (Ita/diens)
No comments