MEMO online, Jakarta – Satelah sebelumnya tersiar kabar Farid GAKI menghilang, dan
ancamannya untuk melaporkan Panwaskab Sumenep ke DKPP sudah masuk angin, kali
ini aktivis Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI) menepis kabar tersebut.
Farid GAKI saat ini sedang berada di
Jakarta, dan resmi melaporkan Komisioner Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten
Sumenep, Madura, Jawa ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas
dugaan pelanggaran kode etik.
Sedangkan Berkas laporan dengan
tanda terima Nomor -/IV-P/I-DKPP/2017 yang ditandatangani oleh Lupita sebagai
penerima pengaduan/laporan di DKPP, tertanggal 3 November 2017.
Sementara laporan yang disampaikan oleh
Farid Azziyadi warga Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, selanjutnya dikuasakan kepada Azam Khan dkk selaku Advokad
yang beralamatkan di Jl Cempaka Putih Raya Nomor 120, Cempaka Putih Jakarta
Pusat (Jakpus).
"Ia saya sendiri yang
menyampaikan, saat ini saya masih di dalam ruangan (kantor DKPP)," kata
Farid saat dihubungi melalui WhatsAppnya, Kamis (3/11/2017).
Selain melaporkan secara tertulis ke
DKPP, Farid GAKI juga menyerahkan bukti – bukti yang dikantonginya seperti video
rekaman serta bukti konkrit lainnya ke kuasa hukumnya.
"Semua bukti – bukti sudah saya
serahkan ke kuasa hukum," papar Achmad Farid Azziyadi.
Sebelumnya Ketua Panwaslu Sumenep
Hosnan Hermawan saat dikonfirmasi wartawan terkait rencana laporan Farid GAKI
ke DKPP, menanggapinya dengan dingin.
"Kami tetap menerima kalaim,
kalau memang ada bukti kongkrit dipersilahkan tidak apa-apa," katanya.
Menurutnya, dirinya akan
mempertanggungjawabkan keputusan yang telah dikeluarkan, termasuk saat
pelaksanaan rekrutmen Panwaslu tingkat Kecamatan.
"Kami mempertanggungjawabkan,
melapor ke DKPP, Bawaslu, Bawaslu Pusat tidak masalah, mereka punya hak,"
tegasnya.
Sebab, kata Hosnan pelaksanaan tes
telah dilakukan secara profesional. Buktinya, semenjak dibukanya tanggapan
masyarakat, hingga diadline waktu yang ditentukan tidak satupun warga yang
memberikan tanggapan.
"Kalau diluar saya tidak
menghiraukan hal itu, saya butuh bukti," tegasnya.
Diketahui, pasca pengumuman hasil
tes tulis rekrutmen Panwaslu Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Sumenep,
Madura, Jawa Timur, beredar isu bloking kecamatan antar komisioner Panwaskab
Sumenep, hingga dugaan 'titipan'. (Ita/diens)
No comments